SOKOGURU – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji tahun 2025, jemaah diimbau untuk mempersiapkan diri secara optimal, agar ibadah dapat berjalan lancar dan meraih predikat mabrur.
Sejumlah lembaga resmi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama, Muhammadiyah, dan Persis telah mengeluarkan panduan dan tips penting untuk jamaah haji Indonesia.
Persiapan Fisik dan Mental Sebelum Berangkat
1. Jaga Pola Makan dan Gizi Seimbang
Jamaah dianjurkan makan teratur dengan asupan bergizi, minum air 2-3 liter per hari (termasuk air zam-zam), serta menghindari dehidrasi selama di Tanah Suci.
2. Istirahat Cukup dan Hindari Begadang
Tidur minimal 8 jam per hari sangat dianjurkan untuk menjaga stamina.
3. Olahraga Ringan dan Thawaf Rutin
Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki ke masjid dan thawaf setiap hari untuk menjaga kebugaran.
Baca Juga:
4. Lindungi Diri dari Cuaca Ekstrem
Hindari paparan sinar matahari langsung dengan memakai topi atau payung, serta gunakan pelembab dan sunblock SPF 50.
5. Minum Obat Secara Teratur
Bagi jamaah dengan penyakit kronis, minum obat sesuai anjuran dokter dan lakukan cek kesehatan rutin ke dokter kloter atau KBIH.
Tips Saat Pelaksanaan Haji di Tanah Suci
6. Fokus Ibadah di Tempat Mustajab
Selama di Mina, perbanyak zikir, doa, dan ibadah. Manfaatkan waktu di tempat mustajab untuk memohon kebaikan bagi diri, keluarga, dan bangsa.
7. Patuhi Jadwal dan Prosedur Lontar Jumrah
Ikuti jadwal lontar jumrah yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kelancaran ibadah.
8. Jaga Kesehatan dan Kebersihan
Konsumsi makanan tepat waktu, minum cukup air, dan istirahat cukup. Gunakan masker saat di luar tenda untuk menghindari debu dan keramaian.
9. Kenali Identitas dan Jalur Tenda
Pastikan mengenal jalur menuju tenda dan jangan ragu meminta bantuan petugas jika mengalami kesulitan atau tersesat.
10. Tawakkal dan Perbanyak Istighfar
Jika tersesat, tetap tenang, tawakkal kepada Allah, dan perbanyak istighfar. Hubungi petugas haji Indonesia atau sesama jamaah untuk bantuan.
Tips Khusus untuk Jamaah Lansia dan Risiko Tinggi
MUI menegaskan, jamaah lansia, disabilitas, dan risiko tinggi dapat melaksanakan shalat di hotel atau masjid terdekat, serta mendapat keringanan dalam menjalankan rukun haji sesuai fatwa dan aturan resmi. (*)